• Misyar Marriage

    is carried out via the normal contractual procedure, with the specificity that the husband and wife give up several rights by their own free will...

  • Taraveeh a Biad'ah

    Nawafil prayers are not allowed with Jama'at except salatul-istisqa' (the salat for praying to Allah to send rain)..

  • Umar attacks Fatima (s.)

    Umar ordered Qunfuz to bring a whip and strike Janabe Zahra (s.a.) with it.

  • The lineage of Umar

    And we summarize the lineage of Omar Bin Al Khattab as follows:

  • Before accepting Islam

    Umar who had not accepted Islam by that time would beat her mercilessly until he was tired. He would then say

Thursday, August 8, 2013

Iman Imam Ali as saat masuk Islam

Alim Suni: “Memang tidak ada yang mengingkari bahwa Ali bin Abi Thalib adalah orang pertama yang masuk Islam. Ia lebih dulu dari para khalifah-khalifah (Abu Bakar, Umar dan Utsman) dalam mengimani nabi. Namun, ada perbedaan antara iman para khalifah dengan iman Ali bin Abi Thalib. Jelas berbeda sekali. Iman para khalifah lebih afdhal dari iman Ali bin Abi Thalib. Karena saat mengimani nabi, Ali masih anak-anak yang belum baligh. Adapun Abu Bakar, Umar dan Utsman, ketiganya adalah syaikh kabir, orang tua yang mengimani nabi dan memeluk Islam dengan akal mereka. Jelas iman orang yang berakal lebih afdhal daripada iman anak kecil yang belum baligh. Apa lagi iman Ali berdasarkan “ikut-ikutan”, karena anak kecil yang tak punya taklif (belum punya kewajiban apa-apa) tidak akan beriman kecuali karena meniru orang yang lebih besar darinya. Ali saat itu masih berusia dua belas atau tiga belas tahun. Oleh karena itu ia pasti mengimani nabi bukan karena akalnya. Adapun Abu Bakar, Umar dan Utsman mengimani nabi atas dasar memahami kebenaran dan akal pikiran mereka. Jadi jelas mereka lebih afdhal dari Ali bin Abi halib.”
Alim Syiah: “Aku ingin bertanya padamu… Apakah iman Ali bin Abi Thalib, meskipun saat itu ia masih kecil, dikarenakan keinginannya sendiri ataukah karena diajak nabi?”
Suni: “Jelas karena diajak nabi; Ali tidak beriman karena keinginannya sendiri.”
Syiah: “Apakah Rasulullah saw berdakwah kepada Ali padahal dia tahu bahwa Ali masih kecil dan tidak memiliki tugas dan kewajiban apapun karena belum baligh? Atau Rasulullah tidak tahu bahwa anak kecil tidak punya kewajiban? Jika anda berkata nabi saat itu tidak faham kalau anak kecil tidak memiliki kewajiban, berarti anda menyebut nabi Muhammad sebagai orang bodoh! Jelas tidak mungkin kita memiliki nabi yang bodoh. Padahal nabi adalah manusia yang setiap gerak gerik dan perkataannya adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.[1]
Oleh karena itu yang jelas nabi tahu bahwa Ali bukanlah anak kecil yang tak tahu apa-apa. Nabi tahu bahwa Ali layak dan siap menerima ajakannya. Atas dasar itulah nabi mengajaknya untuk masuk Islam. Lebih dari itu, umur yang masih sedikit tidak bertentangan dengan kesempurnaan akal, karena baligh berkaitan dengan perkarya Syar’i (syari’at), bukan perkara Aqli (yang berkaitan dengan akal). Iman adalah hal yang berkatian dengan akal, tidak berkaitan dengan perkara Syar’i. Jadi iman Ali bin Abi Thalib di saat ia masih kecul termasuk keistimewaan beliau.
Berkenaan dengan ini Allah swt pernah berfirman tentang nabi Isa as yang baru saja lahir. Ia berfirman bahwa begitu nabi Isa as lahir, ia berkata:
“Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Allah yang memberiku Al Kitab dan menjadikanku nabi dan menjadikanku penuh berkah.” (QS Maryam: 19)
Ia juga berfirman tentang nabi Yahya as:
“Dan kami mengaruniainya hukum-hukum saat ia masih kecil.” (QS Maryam: 12)
Dan, kebanyakan ulama Suni juga mengakui bahwa misalnya Sulaiman Balkhi menukil dari Ahmad bin Abudllah Syafi’i bahwa Umar bin Khattab berkata, “Aku, Abu Bakar, Abu Ubaidah Jarrah dan beberapa sahabat lain sedang berkumpul di sekeliling nabi. Beliau meletakkan tangan penuh berkahnya ke pundak Ali bin Abi Thalib as dan berkata, “Wahai Ali, engkau adalah Muslim pertama dalam keimanan. Kamu paling pertama dari Muslimin lainnya yang masuk Islam. Engkau bagiku bagai Harun di sisi Musa.”[2]
Dan juga Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya menukil bahwa Ibnu Abbas pernah berkata, “Aku, Abu Bakar, Abu Ubaidah Jarrah dan sekumpulan sahabat lainnya berada di samping nabi. Lalu beliau meletakkan tangannya di pundak Ali bin Abi Thalib as seraya berkata, “Wahai Ali, engkau adalah orang pertama yang masuk Islam dan engkau adalah orang pertama yang beriman, dan engkau bagiku bagai Harun di sisi Musa. Sungguh bohong wahai Ali, orang yang mengaku mencintaiku namun membencimu.”
Justru aku bisa mengatakan bahwa Ali lebih istimewa dari yang lainnya, bukan hanya karena ia orang pertama yang masuk Islam, tapi karena ia memang orang yang sejak kecil sudah masuk Islam tanpa memiliki riwayat kafir seperti Abu Bakar, Umar dan Utsman yang mana sebelum masuk Islam mereka bertahun-tahun menyembah berhala dan musyrik. Ali mengimani nabi berdasarkan fitrah suci yang tidak pernah ternodai kekufuran, tidak seperti orang lainnya. Sebagaimana yang beliau katakan sendiri: “Aku adalah orang yang terlahir atas fitrah dan mendahului yang lain dalam beriman dan hijrah.”[3]


[1] An Najm, ayat 3 dan 4.
[2] Yanabi’ul Mawaddah, halaman 202.
[3] Malam-Malam di Peshawar, Sultan Al Wa’idzin Syirazi, halaman 393.

Categories:

0 comments:

Post a Comment

براہ مہربانی شائستہ زبان کا استعمال کریں۔ تقریبا ہر موضوع پر 'گمنام' لوگوں کے بہت سے تبصرے موجود ہیں. اس لئےتاریخ 20-3-2015 سے ہم گمنام کمینٹنگ کو بند کر رہے ہیں. اس تاریخ سے درست ای میل اکاؤنٹس کے ضریعے آپ تبصرہ کر سکتے ہیں.جن تبصروں میں لنکس ہونگے انہیں فوراً ہٹا دیا جائے گا. اس لئے آپنے تبصروں میں لنکس شامل نہ کریں.
Please use Polite Language.
As there are many comments from 'anonymous' people on every subject. So from 20-3-2015 we are disabling 'Anonymous Commenting' option. From this date only users with valid E-mail accounts can comment. All the comments with LINKs will be removed. So please don't add links to your comments.

Popular Posts (Last 30 Days)

 
  • Recent Posts

  • Mobile Version

  • Followers